Selasa, 09 Juni 2015

LEMAH KU DAN LEMAH MU TIDAK BISA LEBIH

ntah harus saya mulai dari mana kata - kata ini, namun saya ingin menyampaikan apa yang terbesit di benak saya selama beberapa hari ini.

sudah sejak dari saya lulus kuliah, dan telah jatuh bangun dalam melamar kerja namun tidak berhasil juga. pada dasarnya saya adalah mantan mahasiswi keguruan bahasa inggris di salah satu kampus ternama di provinsi saya tinggal. saya kuliah dengan bermodal percaya diri yang tinggi mengambil keguruan bahasa inggris, padahal saya sendiri sejak duduk di bangku SD hingga SMA selalu mendapatkan nilai yang standard. pada saat itu, hanya ada dua pilihan untuk saya antara keguruan bahasa inggris dan matematika. dengan berbagai pertimbangan, saya menguatkan ke bahasa inggris.. yah, ntah karena mukjizat seperti apa sehingga saya memutuskan untuk kuliah di program study itu, namun yang hanya ada di pikiran saya waktu itu adalah obsesi saya untuk keliling dunia, bercengkrama dengan para turis untuk menggali info sebanyak - banyaknya tentang mereka kemudian yang baik itu yang ingin saya aplikasikan di negri Indonesia saya ini. tapi apa daya, ternyata semua hanya obsesi yang cacat, saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik di prodi itu namun tidak bisa. ah, IPK yang nyaris kumlaud itu hanya sebuah apresiasi karena kerajinan saya kuliah, semua tidak sebanding dengan ilmu yang saya dapatkan dan mimpi yang saya harapkan. saya kuliah ingin rasanya di arahkan dimana saya bisa mendapatkan beasiswa keluar negri sehingga salah satu target saya tercapai, tapi ternyata tidak. sejak saat itu semakin pupus obsesi saya, dan hanya saya jalani sesuai dengan daya saya saat itu. saya mengakui, saya memang sarjana keguruan bahasa inggris tapi saya masih di bawah rata - rata dari para master bahasa inggris. semua merasa kagum karena IPK saya, hah.. itu hanya beban bagiku. tapi aku akui juga, selagi aku duduk di bangku kuliah, banyak teman - teman ku yang jauh di bawah rata-rata kemampuanku. yah, diem - diem aku mengukur prestasiku sendiri dengan harapan aku bisa lebih kencang lari menuju teman - teman yang memiliki prestasi ciamik pada saat itu. 
dan hal apa yang saat ini membuatku takjub akan hal itu? mereka yang bisa di bilang kemampuan english di bawah ku saja sudah berani mengajar? mau jadi seperti apa murid mereka kelak? apakah mereka hanya memikirkan gaji tanpa tanggung jawab mereka? hal - hal seperti itu yang menjadi pemikiranku selama ini. kenapa dunia seperti ini, aku yang selama ini saja berjuang melamar mencari kerja sebagai guru saja tidak ada harapan, tapi mereka bisa begitu cepat dan tentu mereka dapat karena sebuah LINK. 

catatan ini bukanlah sebuah kesombongan yang ingin ku publiskan, tapi sebuah pemikiran ku yang begitu dalam.. kenapa dunia bisa seperti ini? keadilan macam apa yang ada di bumi ini?
harapan saya, guru - guru saat ini bisa mengembangkan potensinya. tidak hanya menuntut gaji saja. kalian sudah mendapatkan karir yang baik, jangan sampai lupa diri. 

NOTE: saya bisa mengatakan bahwa beberapa teman seperjuangan saya masih di bawah rata-rata kemampuan saya adalah karena mereka selalu bertanya kata dan kalimat sederhana dalam bentuk ing-indo atau sebaliknya. semua berdasarkan survey tanpa ada kata MUNAFIK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar